Mengapa BAB Keluar Darah?

Nining Pratiwi

Buang air besar (BAB) yang disertai darah bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Kondisi ini, yang dikenal dengan istilah hematochezia atau melena, tergantung pada lokasi perdarahan dalam saluran pencernaan. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang penyebab, gejala, dan pengobatan untuk BAB berdarah.

Penyebab BAB Berdarah

Penyebab BAB berdarah dapat dibagi menjadi dua kategori, berdasarkan lokasi perdarahan:

Hematochezia

Hematochezia adalah perdarahan yang terjadi di saluran pencernaan bagian bawah, seperti usus besar atau rektum. Darah yang keluar biasanya berwarna merah segar karena dekat dengan dubur. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hematochezia antara lain:

  • Wasir (hemoroid): Pembuluh darah di area anus yang melebar dan berisiko menyebabkan perdarahan.
  • Fisura ani: Luka terbuka di anus.
  • Divertikulitis: Peradangan atau infeksi pada kantong-kantong kecil yang terbentuk di saluran pencernaan.
  • Radang usus: Peradangan pada usus yang dapat merujuk pada penyakit Crohn atau kolitis ulseratif.
  • Polip usus besar: Pertumbuhan jaringan abnormal yang bertangkai dan berukuran kecil.
  • Kanker usus besar: Tumor jinak atau ganas di usus besar yang dapat menyebabkan perdarahan.

Melena

Melena adalah perdarahan yang terjadi di saluran pencernaan bagian atas, seperti kerongkongan atau lambung. Darah pada feses akan terlihat hitam pekat karena tercampur dengan enzim dan asam lambung. Kondisi yang dapat menyebabkan melena antara lain:

  • Varises esofagus: Pelebaran pembuluh darah vena di kerongkongan.
  • Esofagitis: Peradangan pada lapisan kerongkongan akibat penyakit GERD.
  • Tukak lambung: Luka yang terbentuk di permukaan dalam dinding lambung.
  • Sindrom Mallory-Weiss: Robekan pada jaringan di area kerongkongan yang berbatasan dengan lambung.
  • Gastritis: Peradangan pada lapisan pelindung di lambung.
  • Kanker lambung: Tumor jinak atau ganas di lambung.
Baca Juga  Habitat Kucing Bahasa Inggris

Gejala BAB Berdarah

Gejala BAB berdarah bervariasi tergantung pada jenis dan lokasi perdarahan:

  • Pada hematochezia, gejala utama adalah darah pada feses yang berwarna merah segar. Darah juga dapat menetes langsung dari anus.
  • Pada melena, feses akan berwarna hitam pekat dan seringkali disertai dengan bau yang tidak sedap karena darah telah tercampur dengan asam lambung.

Pengobatan BAB Berdarah

Pengobatan untuk BAB berdarah tergantung pada penyebabnya:

  • Pengobatan rumahan: Termasuk mandi air hangat untuk meredakan nyeri wasir, mengoleskan krim, dan mengonsumsi makanan berserat tinggi untuk mencegah sembelit.
  • Perawatan medis: Mungkin termasuk endoskopi, angiografi, atau pembedahan, tergantung pada penyebab dan keparahan perdarahan.

Catatan: Jika Anda mengalami BAB berdarah, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko BAB berdarah antara lain:

  • Sembelit atau konstipasi
  • Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  • Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dalam jangka panjang
  • Sirosis hati

Kesimpulan

BAB berdarah adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan. Meskipun tidak selalu menandakan masalah kesehatan yang serius, kondisi ini tetap memerlukan perhatian medis untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab dan pengobatan, serta konsultasi dengan dokter, BAB berdarah dapat ditangani dengan efektif.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer