Peribahasa "Anjing Menggonggong, Kafilah Berlalu" adalah ungkapan yang kaya akan makna dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ungkapan ini mengandung pesan tentang keteguhan hati dan ketahanan dalam menghadapi kritik atau gangguan.
Pengertian Peribahasa
Menurut sumber-sumber terkini, peribahasa "Anjing Menggonggong, Kafilah Berlalu" memiliki arti bahwa kita tidak boleh berputus asa meskipun banyak rintangan dalam berusaha. Dalam konteks ini, "anjing" melambangkan rintangan atau gangguan yang negatif, sedangkan "kafilah" adalah usaha kita yang harus terus bergerak maju tanpa terpengaruh oleh hal-hal negatif tersebut.
Tabel Peribahasa Terkait
Berikut adalah beberapa peribahasa lain yang menggunakan diksi "anjing" untuk menunjukkan sesuatu yang negatif:
Peribahasa | Arti |
---|---|
Anjing ditepuk menjungkit ekor | Orang hina yang mendapat keberuntungan, lalu menjadi sombong. |
Anjing diberi makan nasi, kapan akan kenyang? | Tidak ada manfaatnya berbuat kebaikan kepada orang jahat. |
Anjing galak, babi berani | Galak sama galak, berani sama berani. |
Anjing mengulangi bangkai | Seseorang yang tidak pernah jera mengulangi perbuatan buruknya. |
Kesimpulan
Peribahasa "Anjing Menggonggong, Kafilah Berlalu" mengajarkan kita untuk tetap fokus pada tujuan dan tidak terganggu oleh hambatan atau kritik. Ini adalah prinsip hidup yang mengingatkan kita untuk memiliki keteguhan hati dan tidak mudah terpengaruh oleh keadaan sekitar.
Untuk informasi lebih lanjut dan pembahasan mendalam tentang peribahasa ini, Anda dapat mengunjungi sumber asli dari informasi ini.