Scabies pada kucing, yang juga dikenal sebagai Sarcoptic mange, adalah kondisi yang disebabkan oleh tungau dan dapat menyebabkan gatal-gatal serta iritasi pada hewan. Pertanyaan yang sering diajukan oleh pemilik kucing adalah, "Apakah scabies kucing bisa menular ke manusia?" Jawabannya adalah tidak secara langsung. Meskipun tungau dari kucing dapat menyebabkan iritasi sementara pada manusia, mereka tidak dapat bertahan hidup atau berkembang biak pada tubuh manusia.
Gejala Scabies Kucing pada Manusia
Ketika tungau dari kucing masuk ke kulit manusia, mereka dapat menyebabkan gejala seperti:
- Sensasi gatal yang tak tertahankan
- Kemerahan dan iritasi kulit
- Kulit kering
- Ruam, terutama pada lengan bawah, dada bawah, perut, dan paha
Gejala ini muncul akibat reaksi kulit terhadap kutu dan fesesnya. Dalam beberapa hari, kutu akan mati dengan sendirinya, namun infeksi bakteri sekunder dapat terjadi akibat iritasi kulit yang berkepanjangan.
Faktor Risiko
Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap iritasi dari scabies kucing, termasuk:
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Individu yang menjalani pengobatan imunosupresan
- Anak-anak
- Orang yang tinggal dengan banyak orang dalam satu rumah
Pengobatan dan Pencegahan
Pengobatan scabies kucing pada manusia melibatkan langkah-langkah berikut:
- Mengoleskan krim permethrin 5% untuk membunuh kutu di kulit
- Konsumsi antihistamin untuk mengurangi rasa gatal dan ruam kulit
- Minum obat ivermectin untuk mengatasi kemungkinan infeksi parasit dari kucing
Untuk mencegah penyebaran kutu scabies kucing, Anda dapat:
- Mencuci pakaian, sprei, selimut, dan handuk menggunakan air panas
- Memvakum seluruh bagian rumah, termasuk sofa, kasur, bantal, karpet, dan gorden
- Memastikan semua orang di rumah menjalani pengobatan jika diperlukan
Kesimpulan
Scabies kucing tidak menular ke manusia dalam cara yang sama seperti menular antar kucing. Namun, tungau dapat menyebabkan iritasi sementara pada manusia. Penting untuk mengobati kucing yang terinfeksi dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko iritasi kulit pada manusia.